Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Kamu

Kamu melihat ke luar jendela sekali lagi. Masih sama, sepi seperti hari-hari yang lalu. Tidak ada bedanya kan? Tapi kamu bersikeras untuk memastikan. Kenanganmu masih sama, tentang dia dan lagi-lagi hanya dia. Padahal dia sudah jelas melupakanmu dan seharusnya kamupun begitu. Iya, aku sungguh tau kalo itu sudah pasti terjadi. Nyatanya, dia sudah mengunggah satu foto bersama orang lain yang dia panggil sayang dengan bangga. Sedangkan kamu, masih teronggok di satu ruangan itu. Berkilah ingin melakukan self quarantine selama 14 hari, padahal kamu sudah ada di dalam sana lebih dari 21 hari. Hari-hari yang kamu lalui selalu indah dengannya, tapi kamu tidak sadar jiwa dan tubuhmu terluka. Ketika dia memanggilmu bodoh atau dungu karena kamu salah memberikan saran tentang baju yang harus dia beli. Ketika dia memukul tanganmu karena kamu memakan sebuah cookies yang tergeletak di mejanya. Ketika dia dengan sadar menyuruhmu segera pulang karena tanpa alasan dia muak melihatmu. Kamu merasa it

Ada, tapi berjarak

Gambar
Rasanya fana atau sebenarnya ini nyata? Aku melihat, tapi kamu justru beralih Di sana kamu berdiri, aku yakin kamu ada Rasa ini tumpang tindih Beradu, bergejolak di dalam dada Ada yang membuncah, itu perih Lika-liku ini tidak bisa lagi aku rasa Karena ternyata yang nyata hanya sedih Sebuah keajaiban, tiba-tiba tergerak bikin sajak. Biasa, memang biasanya ide baru muncul kalo lagi sedih. Dulu tuh, gue selalu nggak sabar buat jadi orang dewasa. Kayanya seru aja gitu. Punya tanggung jawab sendiri, bisa punya uang sendiri, bisa jarang pulang ke rumah (HAHA ini jangan dicontoh), dan banyak keseruan yang lain. Tapi yang nggak gue liat adalah semua struggle  yang bakal terjadi di usia dewasa, yang bahkan jauh lebih banyak daripada keseruan itu. Quarter life crisis  katanya. Baru juga ngelewatin usia 24, tapi crisis -nya udah berasa aja. Lebih lagi, ada wabah corona di tengah ini semua. Wow, combo! 

2020

Gambar
Dua ribu dua puluh. Tahun yang berat ya? Ngebayangin nggak sih bakal ngalamin hal kayak gini selama ini? Jujur aja gue nggak pernah bayangin. Yaaa walaupun suka ngikutin teori konspirasi dan suka nontonin series atau film zombie-zombie an, tetep aja sih nggak ngebayangin harus karantina se-lama ini. Apa yang paling dikangenin sekarang? Nonton? Ketemu temen-temen? Ngantor? Pulang ke rumah? Kalo gue, banyak. Gue kangen ngonser, nyanyi teriak-teriak padahal suara jelas sumbang. Goyang-goyang kanan-kiri nggak peduli diliat orang. Gue kangen nonton film di bioskop, ya walaupun untungnya ada netflix yang bisa ngasih tontonan yang seru juga. Gue kangen dine in di tempat makan apapun, Warung Korea Poplah, ngejajan di deket kantorlah, Hanamasalah, apapun itu. Gue kangen sama temen-temen gue di kantor, sumpah kanget banget. Sampe gue pernah berniat buat melukin mereka satu-satu kalo nanti udah nggak karantina lagi. Bahkan, gue kangen ngantor. Gue kangen desek-desekan di KRL, kangen kes