Pilihan

Every second in our life, we make choices.

Suatu hari, aku nonton suatu program, let say "Sarah Sechan"", di sebuah televisi. Terus Tante Sarah, oke ini emang rada sok kenal, bilang bahwa setiap saat dan setiap kejadian, kita harus membuat pilihan. Ngga usah sesuatu yang rumit, misal di siang hari saat mau makan, kamu akan memilih lebih enak makan apa ya? Sayur atau ayam goreng tepung? Nasi atau kentang? Pilihan-pilihan simpel itu lalu berlanjut pada suatu keadaan di mana pilihan yang kita pilih akan merubah masa depan kita. Mungkin, misal akhirnya kamu memilih memakan ayam goreng tepung maka kamu harus melakukan extra work out untuk membakar kalori yang kamu makan. Ya gampangnya gitu.
Masuk ke pilihan yang lebih luas lagi akan merubah masa depan kita. Kayak dulu, let me tell you about my story. 2013, aku lulus SMA. SNMPTN nggak lolos, SBMPTN nggak lolos, dan akhirnya di UMBPT aku lolos di Teknik Industri UNS. I am happy, absolutely. Tapi aku nggak tau ternyata di TI itu berat (ok semua jurusan di semua perguruan tinggi itu berat). Aku sebenarnya menikmati setiap apa yang aku kerjakan, karena sesusah apapun itu, aku suka sama hal-hal berbau sains, such as math, physic (ini tidak terlalu sebenarnya), kalkulus, chem, and mechanical drawing. Tapi aku ada di suatu titik yang aku lupa apa yang udah bikin aku memperjuangkan TI, aku pengen nyerah, aku pengen pindah aja ke jurusan matematika murni. Akhirnya SBMPTN dan SIMAK UI 2014 jadi pilihanku. Unfortunately, aku nggak lolos.
Berlanjut ke petuah orang tuaku yang menganjurkan aku buat ikut USM STAN. Aku tau, sejak dulu aku nggak suka buat kuliah di ikatan dinas. Alasan yang aku tau, aku nggak mau jadi PNS. And hey, I am science maniac gitu. Tapi karena mereka sepertinya lebih bahagia kalo aku di STAN (orang tuaku tipe orang tua yang melihat jurusan sesuai gender, seperti kedokteran adalah jurusan cewek dan teknik adalah jurusan cowok, aku mengikuti keinginan orang tua. Aku ikut tes dan lolos. Aku pikir aku bisa melalui ini karena aku ingin membuat mereka bangga.
Ternyata TIDAK. Hari pertama, kedua, sampai beberapa bulan aku di sekolah kedinasan itu, aku masih nggak bisa nerima kalo aku di sini. Aku nangis, aku bikin orang tuaku stress karena aku ngerengek buat nggak di sini. Aku selalu ngeluh, karena aku pikir aku bisa tapi ternyata nggak bisa. Terlalu banyak yang bikin aku nggak betah daripada yang bikin aku betah. Apalagi emang dari awal aku nggak ada keminatan di sini. Sampai suatu saat, orang tuaku bilang bahwa mereka menyerahkan keputusan aku, just go out and orang tuaku udah nggak peduli about me or stay in there and be more patient. Aku speech less dan aku memilih pilihan kedua. Nyesel? Insya Allah nggak, ya walaupun masih suka ngeluh.
Melewati semua itu, aku nggak sendirian. Ada dia, let say his name is Memet. Dia yang nguatin aku, dia yang kadang berpikir jahat juga buat mempengaruhi buat go out dari sini, tapi dia juga yang bikin aku akhirnya bisa nerima ini semua. Kata dia, aku sok kuat dan sok pengen nyenengin orang tua, tapi kata dia juga, malah itu yang bikin dia bangga karena aku bisa nurut sama orang tua. Oiya, kita LDR, Solo-Bintaro. Hubungan kita nggak semulus itu apalagi dengan masalah intern orang tuaku dan dia. Dan itu juga yang bikin aku akhirnya sering nyerah dan mau mundur aja. Aku kembali harus memilih. Stay or not. Aku tau, dia bukan yang sempurna bahkan kadang aku benci kemalesan dia, dia yang suka ngeluh, dia yang susah tegas, dia yang manja, tapi aku disadarkan. Siapa lagi yang pernah cinta sama aku setulus itu? Siapa lagi lawan jenis yang berkorban demi aku padahal udah pernah aku shit-shit-in? Siapa lagi yang bisa aku senyum waktu aku cemberut atau ngambek? Siapa lagi yang masih bertahan and hold my hand waktu aku berkali-kali nyakitin perasaan seseorang dan berkali-kali juga mau kick him from my life? Iya, jawabannya satu. Dia.

Komentar

Astika mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Astika mengatakan…
Pilihan. Life is choice, dan setiap orang punya alasannya masing2 untuk memilih jalannya sendiri. Semoga selalu dituntun di pilihan-pilihan terbaik ya NeyNey

Postingan populer dari blog ini

Part 2 - Healing Time

Produktif

Review Makanan - Special Malang